‘Place.MAKING’ sebagai sebuah obyektif dari kegiatan
berarsitektur adalah sesuatu yang berlapis dan terdiri dari komposisi beragam
komponen dan elemen yang berbeda skala, konstrain, dan konteks.
Sebagai sebuah operasi ‘Place.MAKING’ adalah proses yang
mengandalkan kepekaan terhadap sesuatu yang abstrak dan kongkrit, serta
kemampuan untuk melakukan translasi dari ranah abstrak ke kongkrit.
Pergerakan ini adalah sebuah dialektika. Pada saat sebuah
ide arsitektur termaterialisasi, arsitektur memberikan abstraksi bagi
lingkungan di sekitarnya. Sebagai proses spiral yang berputar saling mengisi.
Jonathan Hill, membacanya sebagai sebuah peluang munculnya hal-hal yang
bersifat happening dalam sebuah proyek arsitektur; tidak lain karena ide
arsitektur hanya bisa terbukti setelah tergunakan. Selalu adanya aspek
contigency dalam kegiatan berarsitektur dan menggunakan arsitektur adalah
sesuatu yang sebaiknya diprovokasi hadir dan bukan dihindari.
‘Membuat/membangun (making) adalah salah satu proses penting
dalam berarsitektur namun daya dorong dan kepekaan terhadap masalah-masalah
yang berkaitan dengan ‘tempat bagi manusia’ lah yang menjadi kunci ketepatan
dan ketajaman kehadirannya.
Masalah arsitektur adalah masalah pelik (wicked problem)
menurut Horst Rittel. Sebuah masalah yang tak berujung dan tak mungkin
dibuktikan sampai ia hadir. Mungkin ini lebih pas jika kita gunakan sebagai
landasan untuk melihat arsitektur adalah sesuatu yang hidup dan bukan hanya
sebuah obyek.
Arsitektur punya keterbatasan karena pada akhirnya ia
menyentuh/ menyapa/ menyampaikan pesannya kepada para pengguna dan pengamatnya
melalui hal-hal praktis; melalui elemen titik, garis, bidang atau lantai,
kolom, dan atap. Dari hal-hal praktis inilah kemudian muncul makna jika
dipahami oleh penggunanya. Oleh karena itu arsitek harus melihat lebih jauh dan
melampaui pemahaman bahwa arsitektur bukan hanya ‘olah ruang’ (articulation of space) namun sebuah operasi
‘membuat tempat’ (place making). Ini akan memberikan perspektif yang lebih
membumi namun kaya, dan membuka peluang lebih luas untuk berkontribusi pada
kemanusiaan pada porsinya.
Pameran ‘Place.MAKING’ ini terdiri dari dua pameran yang
disusun secara naratif tentang bagaimana pendekatan pendidikan arsitektur di
UPH mendemonstrasikan pemahaman tersebut. Pameran ini akan berlangsung selama
dua minggu. Pameran ‘Place’ akan membuka kegiatan pameran ini yang akan
dilanjutkan secara simultan dengan pameran ‘MAKING’ pada minggu kedua.
Text by David Hutama
Place.MAKING
UPH Architecture Department 2nd Public Exhibition
July 7 - 22, 2012
dia.lo.gue Artspace
Jl.Kemang Selatan 99a, Jakarta Selatan
Check out for more Place.MAKING updates
No comments:
Post a Comment